Ntvnews.id, Jakarta - Para ilmuwan telah menemukan mikroplastik pada penis manusia untuk pertama kalinya, seiring dengan meningkatnya kekhawatiran akan proliferasi partikel-partikel kecil tersebut dan potensi dampaknya terhadap kesehatan. 

Dilansir dari USA Today, Jumat, 19 Juli 2024, tujuh jenis mikroplastik ditemukan pada empat dari lima sampel jaringan penis yang diambil dari lima pria yang berbeda sebagai bagian dari penelitian yang diterbitkan di IJIR: Your Sexual Medicine Journal pada hari Rabu.

Mikroplastik adalah fragmen polimer yang dapat berkisar dari kurang dari 0,2 inci (5 milimeter) hingga 1/25.000 inci (1 mikrometer). Yang lebih kecil lagi adalah nanoplastik yang harus diukur dalam seperseribu meter. Mereka terbentuk ketika plastik yang lebih besar terurai, baik secara kimiawi maupun secara fisik menjadi potongan-potongan yang lebih kecil.

Baca Juga: Gegar Bayi Lahir dengan 3 Penis

Beberapa partikel yang sangat kecil dapat menyerang sel dan jaringan di organ-organ utama, kata para ahli, dan bukti-bukti menunjukkan bahwa partikel-partikel tersebut semakin banyak ditemukan di dalam tubuh kita.

Penulis utama studi ini, Ranjith Ramasamy, seorang ahli urologi reproduksi yang melakukan penelitian saat bekerja di University of Miami, mengatakan bahwa dia menggunakan penelitian sebelumnya yang menemukan bukti mikroplastik di jantung manusia sebagai dasar penelitiannya.

Ramasamy mengatakan bahwa dia tidak terkejut menemukan mikroplastik di penis, karena penis adalah "organ yang sangat vaskular," seperti jantung.

Sampel diambil dari peserta penelitian yang telah didiagnosis dengan disfungsi ereksi (DE) dan berada di rumah sakit untuk menjalani operasi implan penis untuk mengobati kondisi tersebut di University of Miami antara bulan Agustus dan September 2023.

Baca Juga: Penis Paus Terpanjang di Dunia Terjual, Harganya Murah Banget!

Sampel kemudian dianalisis menggunakan pencitraan kimiawi, yang mengungkapkan bahwa empat dari lima pria tersebut memiliki mikroplastik di jaringan penis mereka.

Tujuh jenis mikroplastik terdeteksi, dengan polietilena tereftalat (PET) dan polipropilena (PP) yang paling banyak ditemukan, menurut penelitian tersebut.

Sekarang keberadaan mereka telah dikonfirmasi, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyelidiki hubungan potensial dengan kondisi seperti DE, kata Ramasamy. 

Mengenai implikasi yang lebih luas dari temuan ini, Ramasamy mengatakan bahwa ia berharap penelitian ini akan "menciptakan lebih banyak kesadaran tentang keberadaan benda asing di dalam organ tubuh manusia dan mendorong lebih banyak penelitian seputar topik ini."

Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa satu liter air minum kemasan - setara dengan dua air minum kemasan ukuran standar - mengandung rata-rata 240.000 partikel plastik.