Saksi: Mantan Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Sering Menginap dengan Puluhan Wanita dan Dibayar Rp3 Miliar

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Jul 2024, 14:13
Alber Laia
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Gubernur Maluku Utara nonaktif Abdul Gani Kasuba. (Antara) Gubernur Maluku Utara nonaktif Abdul Gani Kasuba. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Abdul Gani Kasuba (AGK), mantan Gubernur Maluku Utara yang kini tersandung kasus dugaan suap, kembali menjadi sorotan publik setelah pengakuan mencengangkan muncul dalam sidang di Pengadilan Negeri Ternate.

Eliya Gabriana Bachmid, anggota DPRD Kabupaten Halmahera Selatan, memberikan kesaksian yang mengungkapkan bahwa AGK sering menginap bersama wanita-wanita selama masa jabatannya.

Baca Juga:

Umi Pipik Bereaksi Lihat Wanda Hara Pakai Hijab dan Cadar Saat Kajian Ustaz Hanan Attaki

Waspadai Gelombang Besar di Perairan Samudera Hindia Barat Nias

"Di kamar itu berdua Om Haji (AGK) dengan perempuan selama satu sampai dua jam. Saya tunggu di luar. Jadi tidak tahu apa yang dibuat di dalam kamar," kata Eliya, dikutip dari Instagram @fakta.indo, pada Senin, (22/7/2024).

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Fakta Group | Fakta Indo (@fakta.indo)

Eliya, yang berperan sebagai penghubung antara AGK dan para wanita tersebut, mengungkapkan bahwa dia diminta untuk menyediakan puluhan wanita sesuai permintaan dari AGK. Selama pertemuan di hotel, Eliya menunggu di luar kamar sementara AGK dan wanita-wanita itu berada di dalam.

Pertemuan tersebut sering kali berlangsung antara satu hingga dua jam. Setelah pertemuan selesai, Eliya mengantarkan wanita-wanita tersebut pulang dan memberikan uang kepada mereka, yang jumlahnya bervariasi antara Rp10 juta hingga Rp50 juta per orang.

Total uang yang dikeluarkan untuk membayar wanita-wanita tersebut mencapai Rp 3 miliar, dengan AGK diduga bisa bertemu dengan tiga wanita dalam sehari di kamar hotel.

Kasus ini mencuat ke permukaan sebagai bagian dari proses hukum yang sedang berjalan terkait dugaan suap yang menjerat AGK. Sidang yang digelar pada Kamis (18/7) memperlihatkan sisi gelap dari kepemimpinan AGK yang sebelumnya dianggap sebagai figur publik yang bertanggung jawab. 

Halaman
x|close