Mengenal Andi Arief: dari Aktivis Reformasi Sampai Politikus Kontroversial

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Jul 2024, 13:33
Alber Laia
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Andi Arief Andi Arief (Wikipedia)

Ntvnews.id, Jakarta - Politikus Partai Demokrat Andi Arief diangkat menjadi Komisaris PLN. Andi Arief dikenal sebagai aktivis yang vokal dalam memperjuangkan demokrasi dan keadilan sosial. Namun, di sisi lain, ia juga tak luput dari kontroversi yang mengiringi perjalanannya di dunia politik.

Lahir di Bandar Lampung pada 20 November 1970, Andi Arief memulai kiprahnya sebagai aktivis di era Orde Baru. Ia aktif di berbagai organisasi mahasiswa dan terlibat dalam gerakan pro-demokrasi yang menentang rezim Soeharto. Masa mudanya diwarnai dengan aksi demonstrasi dan perjuangan melawan kesewenang-wenangan.

Baca Juga:

Kuasa Hukum Bongkar Alasan Ruben Onsu Absen Sidang Cerai

Adian Napitupulu soal Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta: Kita Senang Dong

Puncak perjuangannya datang pada tahun 1998, ketika ia menjadi salah satu aktivis yang diculik oleh aparat keamanan beberapa bulan sebelum jatuhnya Soeharto. Pengalaman pahit ini semakin memperteguh tekadnya untuk memperjuangkan perubahan di Indonesia.

Pasca Reformasi, Andi Arief bergabung dengan Partai Demokrat dan menjadi salah satu orang kepercayaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia menduduki berbagai posisi penting di partai, termasuk sebagai Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam di masa pemerintahan SBY.

PLN respons tarif listrik tak naik pada triwulan III atau Juli-September 2024 PLN respons tarif listrik tak naik pada triwulan III atau Juli-September 2024

Meskipun memiliki rekam jejak aktivis yang gemilang, karir politik Andi Arief tak lepas dari kontroversi. Salah satu yang paling diingat adalah cuitannya di media sosial yang menyebut ada "Jenderal kardus" di balik penangkapannya terkait kasus narkoba di tahun 2019. Cuitan ini menuai kecaman dari berbagai pihak dan berujung pada pemecatannya dari jabatan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat.

Kontroversi lain yang menyeret namanya adalah terkait isu mahar politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Ia menuding Sandiaga Uno, calon wakil gubernur saat itu, memberi mahar Rp 500 miliar kepada Anies Baswedan. Pernyataan ini tak terbukti dan berakibat pada pencopotan jabatannya sebagai juru bicara BPN Prabowo-Sandi.

Di luar kontroversi, Andi Arief tetap dikenal sebagai sosok yang kritis dan berani menyuarakan pendapatnya. Ia tak segan melontarkan kritik terhadap pemerintah, bahkan terhadap partainya sendiri. Hal ini membuatnya dihormati oleh sebagian kalangan, namun tak jarang juga menuai cibiran dari pihak lain.

Kini, Andi Arief kembali menjadi sorotan setelah ditunjuk sebagai Komisaris PT PLN. Penunjukan ini menuai pro dan kontra, mengingat rekam jejaknya yang kontroversial.

Halaman
x|close