Topan Terjang Tetangga Indonesia, Belasan Orang Tewas!

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Jul 2024, 10:35
Deddy Setiawan
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Topan Terjang Manila Topan Terjang Manila (istimewa)

Ntvnews.id, Manila - Hujan yang terus menerus mengguyur telah menyebabkan banjir di Manila, Filipina, saat topan Gaemi melanda negara tersebut di tengah musim penghujan. Topan ini juga menyebabkan tanah longsor di kawasan pegunungan Filipina.

Sedikitnya 13 orang dilaporkan tewas akibat berbagai bencana yang terjadi saat cuaca buruk melanda Filipina dalam beberapa hari terakhir.

Dilansir dari CNA, Kamis, 25 Juli 2024. hujan lebat yang terus menerus menyebabkan jalan-jalan di Manila, kota yang padat penduduk, menjadi seperti sungai karena banjir. Tim penyelamat dikerahkan ke seluruh wilayah ibu kota untuk membantu mengevakuasi orang-orang dari rumah-rumah yang terendam.

Baca Juga: Bangladesh dan India Dihantam Topan Remal Akibatkan 16 Orang Tewas

Beberapa foto dari daerah yang terkena banjir menunjukkan orang-orang memegang payung sambil berjalan melalui genangan air keruh setinggi paha, atau menggunakan perahu kecil dan troli belanja untuk mengungsi.

Kantor-kantor pemerintah di Manila terpaksa ditutup dan sekolah-sekolah diliburkan, sementara lebih dari 70 penerbangan domestik dan internasional dibatalkan karena cuaca buruk.

"Banyak daerah yang terendam banjir sehingga kami mengerahkan tim penyelamat ke seluruh kota. Ada banyak sekali orang yang meminta bantuan," kata pejabat penanggulangan bencana di pinggiran Manila, Peachy de Leon, kepada AFP.

"Kami diberitahu tadi malam bahwa hujan tidak akan turun, namun tiba-tiba hujan deras sehingga kami cukup terkejut. Saat ini upaya pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung," tambahnya.

Baca Juga: Bencana Longsor Dahsyat di Papua Nugini, 670 Jiwa Melayang

Setelah menghantam Filipina, topan Gaemi kini bergerak menuju Taiwan. Menurut laporan dari badan prakiraan cuaca Filipina, topan ini memperburuk hujan monsun barat daya yang biasanya terjadi sepanjang tahun ini.

"Biasanya puncak musim hujan terjadi pada Juli dan Agustus, dan kebetulan saat itu ada topan di perairan timur Filipina yang memperkuat monsun barat daya," kata pakar cuaca senior Glaiza Escullar.

Curah hujan melebihi 200 milimeter mengguyur Manila dalam 24 jam terakhir, yang menurut Escullar "bukan hal yang tidak biasa."

Namun, cuaca buruk ini menelan korban jiwa, dengan tanah longsor di Provinsi Batangas, sebelah selatan Manila, menewaskan seorang wanita hamil dan tiga anak. Longsor tersebut juga memblokir tiga jalan utama di Provinsi Benguet di kawasan pegunungan setempat.

Halaman
x|close