Rusia Disebut Jual Organ Tubuh Tahanan Tentara Ukraina yang Tewas

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 26 Jul 2024, 10:54
Adiansyah
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Rusia Gempur Kembali Ukraina, Kini Rumah Sakit Anak Ancur di Kyiv Rusia Gempur Kembali Ukraina, Kini Rumah Sakit Anak Ancur di Kyiv (Tangkapan Layar)

Ntvnews.id, Rusia - Istri seorang tawanan perang Ukraina menuduh Rusia telah mencuri dan menjual organ tentara yang tewas.

Ia adalah Larysa Salaeva, ketua kelompok Kebebasan untuk Pembela Mariupol, mengklaim bahwa beberapa jenazah tentara Ukraina yang dikembalikan ke Ukraina oleh pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin ditemukan tanpa organ vital.

Kemudian Rusia membantah tuduhan itu, dan mengatakan bahwa tuduhan tersebut adalah bagian dari propaganda untuk menjelek-jelekkan pasukannya.

Serangan Rudal Rusia ke Ukraina <b>(Tangkapan Layar)</b> Serangan Rudal Rusia ke Ukraina (Tangkapan Layar)

Melansir dari India Today Jumat, 26 Juli 2024, lebih dari 10.000 warga Ukraina diperkirakan berada dalam tahanan Rusia.

Baca Juga: 

Polandia Dorong Ukraina Serbu Wilayah Rusia

Rusia Sebut Prancis Mau Kirim Ribuan Tentara ke Ukraina

Perang Ukraina-Rusia dimulai pada Februari 2022, ketika pasukan militer Rusia memasuki Ukraina dari Belarus, Rusia, dan Krimea.

Sebelum invasi, sudah terjadi konflik selama 8 tahun di Ukraina Timur antara pasukan Pemerintah Ukraina dan kelompok separatis yang didukung Rusia.

Klaim tersebut disampaikan Salaeva dalam pertemuan di Ankara, Turki, antara perwakilan keluarga tawanan perang dan Duta Besar Ukraina untuk Turki, Vasyl Bodnar.

“Saat ini sudah diketahui secara pasti bahwa kami menerima jenazah mereka yang disiksa dari penangkaran (selama pertukaran jenazah)," katanya.

Rusia Gempur Kembali Ukraina, Kini Rumah Sakit Anak Ancur di Kyiv <b>(Tangkapan Layar)</b> Rusia Gempur Kembali Ukraina, Kini Rumah Sakit Anak Ancur di Kyiv (Tangkapan Layar)

"Kami tidak hanya menerima jenazah yang disiksa, tapi sayangnya, jenazah yang tidak memiliki organ,” sambung Salaeva.

Salaeva yakin hal ini menunjukkan adanya pasar gelap yang aktif untuk transplantasi organ di Rusia, yang beroperasi dengan tawanan perang Ukraina.

Menanggapi klaim ini, Rusia membantah tuduhan tersebut dan menuduh Ukraina berusaha “menjelekkan” pasukan Rusia.

“Merupakan upaya untuk membangkitkan gelombang kebencian baru terhadap Rusia di pihak warga Ukraina, dengan harapan dapat sekali lagi memotivasi para sukarelawan dan meningkatkan moral Angkatan Bersenjata Ukraina,” kata sumber, dikutip dari India Today.

Halaman
x|close