Artha Graha Peduli dan TWNC Gelar Global Tiger Day 2024

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 29 Jul 2024, 13:18
Adiansyah
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Globar Tiger Day Globar Tiger Day (Ist)

Ntvnews.id, Jakarta - Artha Graha Peduli (AGP) dan Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) menggelar event mengusung tema “Harmoni Alam, Lestari Harimau Sumatera” di Backyard Hotel Borobudur Jakarta, pada Minggu, 28 Juli 2024.

Acara ini digelar dalam rangka memperingati Global Tiger Day 2024, diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran dan mewujudkan komitmen serta kepedulian dalam menjaga kelestarian Harimau di Indonesia, khususnya Harimau Sumatera.

Dalam hal ini, sedikitnya terdapat 16 konflik yang terjadi antara Harimau dengan manusia, baik terjadi akibat perburuan liar, harimau menyerang manusia atau bahkan minimnya wilayah ekosistem harimau itu sendiri, yang belakangan Harimau melewati pemukiman warga.

Tentu konflik ini harus segera di minimalisir dari semua pihak, baik dari pemangku kebijakan, organisasi yang berkecimpung dalam konservasi hingga seluruh masyarakat itu sendiri.

Global Tiger Day <b>(Ist)</b> Global Tiger Day (Ist)

Mengingat menjaga kelestarian harimau akan melindungi 2,5 juta hektare hutan hujan tropis di seluruh hutan di Pulau Sumatra.

Baca Juga: 

Geger! Harimau Sumatera Masuki Pekarangan Masjid di Sumbar, Bukannya Takut Warga Justru Anggap Berkah

Pekerja Tewas Diterkam Harimau sampai Kepala Putus, Begini Kata Pihak Balai Konservasi

“Saya mewakili Artha Graha Peduli berharap, melalui acara ini, kita dapat memperkuat sinergitas antara berbagai pihak dalam upaya melestarikan harimau dan habitatnya,” kata Heka Hertanto, selaku Ketua Umum Artha Graha Peduli, melalui keterangan tertulis.

“Mari kita bersama-sama berkontribusi untuk masa depan yang lebih baik bagi harimau dan ekosistem yang seimbang di masa mendatang,” sambungnya.

“Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung terselenggaranya acara ini,” pungkas Heka.

Pada kesempatan yang sama digelar diskusi yang dimoderatori oleh Aviani Malik. Diskusi ini menampilkan lima narasumber masing-masing drh. Dedi Candra (Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spsies dan Genetik KLHK).

Kemudian ada John Sumampau (Taman Safari Indonesia), drh. Erni Suyanti (Ketua Forum Harimaukita), Ismanto (Kepala Balai Besar TNBBS), dan Ardi Bayu Firmansyah (Senior Management TWNC).

"Berdasarkan data dari kamera jebakan yang kami pasang di wilayah konservasi tertangkap harimau bersama anaknya, demikian juga terhadap harimau yang ditemui secara langsung bersama anaknya. Jadi konservasi harimau berlangsung baik,” terang Ismanto.

Global Tiger Day  <b>(Ist)</b> Global Tiger Day (Ist)

“Secara regulasi, pihak swasta bisa terlibat dalam konservasi seperti yang dilakukan oleh TWNC melalui skema kerja sama kolaborasi penguatan fungsi," sambungnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Bayu yang menyebutkan sebelum TWNC masuk ke kawasan TNBBS, banyak pemburuan harimau dan hanya ada 4 ekor harimau dan kini menjadi puluhan harimau di TWNC.

"Sekarang TWNC jadi contoh konservasi untuk dunia. Ini bisa terjadi karena ada komitmen dari semua pihak," ungkap Bayu.

Sebagaimana informasi, di Indonesia saat ini hanya tersedia sekitar 600-an spesies Harimau (KLHK, 2023).

Sedangkan di wilayah konservasi Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) yang juga bagian dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), ditengah mirisnya kabar bahwa kepunahan Harimau Sumatera semakin meningkat, namun berbeda dengan di Tambling.

Populasi Harimau sumatera justru mengalami kenaikan yang cukup signifikan yang semula berjumlah 4 ekor di tahun 2001, 24 ekor pada tahun 2012, kini sudah teridentifikasi lebih dari 50 ekor individu Harimau yang berbeda.

Dengan kepadatan 6 ekor harimau per 100 km persegi, menjadikan TWNC memiliki kepadatan yang tertinggi di Asia Tenggara.

Halaman
x|close