Pelanggar Operasi Patuh Jaya 2024 Naik 239 Persen

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Jul 2024, 09:24
Moh. Rizky
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi razia polantas. (Antara) Ilustrasi razia polantas. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Operasi Patuh Jaya 2024 yang digelar sejak tanggal 15 Juli 2024 lalu berakhir pada Minggu, 28 Juli 2024. Berbagai kegiatan guna meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu-lintas disebut telah dilaksanakan dengan baik dan sukses.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menuturkan, selama Operasi Patuh Jaya 2024 Polda Metro telah melaksanakan dengan maksimal berbagai kegiatan.

“Operasi Patuh Jaya 2024 telah selesai, mulai dari sosialisasi kepada masyarakat, pelajar, serta kegiatan lain telah kita laksanakan. Penindakan terhadap pelanggar peraturan lalu-lintas pun tetap mengedepankan tindakan persuasif dan humanis, berakhirnya operasi patuh diharapkan tidak menurunkan tingkat kedisiplinan warga masyarakat karena keamanan keselamatan ketertiban kelancaran berlalu lintas itu kan kebutuhan kita bersama” ujar Ade Ary, dikutip Selasa (30/7/2024).

Ia mengatakan, terjadi peningkatan sebanyak 239 persen pelanggaran roda empat pada operasi kali ini. Di antaranya, pelanggaran melawan arus, tidak menggunakan safety belt dan pelanggaran penggunaan lampu strobo yang tidak sesuai peruntukanya.

“Selama 14 hari operasi patuh ini terjadi peningkatan pelanggaran roda empat. Pada tahun 2023 sebanyak 6.971 pelanggar dan tahun 2024 sebanyak 23.636 pelanggar, jadi ada kenaikan sebanyak 16.665 atau 239 persen, di antaranya pelanggaran menggunakan rotator atau sirine atau strobo yang tidak sesuai peruntukannya, ditemukan ada 74 pelanggaran,” paparnya.

Lebih lanjut, Ade Ary mengatakan aturan yang berlaku penggunaan aturan lampu strobo adalah Pasal 134 dan 135 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Jika tak dipatuhi, berarti  melanggar Pasal 287 ayat 4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009.

“Kami jelaskan untuk penggunaan lampu strobo yaitu lampu merah dengan sirine, ada lampu biru dengan sirine, ada lampu kuning tanpa sirine ini semuanya ada aturannya. kemudian yang menjadi prioritas menggunakan lampu strobo itu adalah beberapa kendaraan antara lain mobil pemadam kebakaran, kemudian ambulans yang sedang mengangkut orang yang sakit, melahirkan atau membutuhkan kecepatan penanganan medis, kemudian kendaraan yang memberikan pertolongan pertama terhadap korban kecelakaan dan juga kendaraan untuk konvoi kepentingan tertentu yang memperoleh izin dari petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia,” beber dia.

Sementara, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes M. Latif Usman mengatakan, selama Operasi Patuh Jaya pihaknya telah melakukan analisa dan evaluasi, baik pelaksanaan kegiatan preemtif, kegiatan preventif, dan kegiatan penegakan hukum.

Kegiatan preemtif yakni menggelar penerangan dan penyuluhan dalam Operasi Patuh Jaya 2024 sebanyak 40.716. Kegiatan tersebut meningkat 30 persen bila dibandingkan dengan Operasi Patuh Jaya tahun 2023 dengan jumlah 31.307 kegiatan.

"Selanjutnya kegiatan preemtif, yakni tentang penyebaran atau pemasangan spanduk, leaflet, sticker dan bilboard, dalam Operasi Patuh Jaya 2024 berjumlah 43.786 kegiatan atau mengalami peningkatan 31 persen dibandingkan tahun 2023 yang berjumlah 33.432 kegiatan," ujar Latif.

"Berikutnya untuk kegiatan preventif dalam Operasi Patuh Jaya 2024 berupa pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli semuanya berjumlah 90.694 kali mengalami peningkatan sebanyak 29.039 atau 47 persen bila dibandingkan dengan Operasi Patuh Jaya 2023 yang berjumlah 61.655 kegiatan," tuturnya.

Adapun untuk kegiatan penegakan hukum terhadap tindakan pelanggaran lalu lintas, pada operasi tahun ini berjumlah 60.533 kegiatan.

“Dengan rincian jumlah teguran sebanyak 26.990 kali, jumlah tilang manual sebanyak 83 Pelanggar, ETLE Statis dan ETLE Mobile berjumlah sebanyak 33.460 pelanggar. Jadi untuk kegiatan dakgarlantas tahun 2024 mengalami kenaikan sebanyak 39 persen,” kata Dirlantas.

Untuk laka lantas atau kecelakaan lalu lintas, dalam Operasi Patuh Jaya 2024 berjumlah 190 kejadian. Dengan korban meninggal dunia berjumlah 8 jiwa, korban luka berat berjumlah 19 jiwa, korban luka ringan berjumlah 206 jiwa, dan kerugian materi berjumlah Rp 411.800.000.-

"Kejadian Laka Lantas tahun 2024 berjumlah 190 kejadian, mengalami peningkatan sebanyak 53 kejadian atau 53 persen bila dibandingkan dengan tahun 2023 yang berjumlah 137 kasus," kata dia.

"Korban meninggal dunia tahun 2024 berjumlah 8 orang mengalami penurunan sebanyak 7 orang atau -47 persen bila dibandingkan dengan tahun 2023 yang berjumlah 15 orang," imbuhnya.

Untuk korban kecelakaan yang mengalami luka berat pada tahun 2024, berjumlah 19 orang atau mengalami penurunan sebanyak 2 orang atau -10 persen bila dibandingkan dengan tahun 2023 yang berjumlah 21 orang.

"Sedangkan untuk korban luka ringan pada tahun 2024 berjumlah 206 orang, mengalami peningkatan sebanyak 57 orang atau meningkat 38 persen bila dibandingkan dengan tahun 2023 yang berjumlah 149 orang," tandasnya.

Halaman
x|close