13 Negara Ini Ternyata Pernah Dilarang Ikut Olimpiade

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 31 Jul 2024, 08:21
Deddy Setiawan
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Sungai Seine saat acara pembukaan Olimpiade Paris 2024 Sungai Seine saat acara pembukaan Olimpiade Paris 2024 (Website Olimpiade Paris 2024)

Ntvnews.id, Paris - Keikutsertaan Israel, yang jelas terlibat dalam genosida terhadap rakyat Palestina, telah menuai banyak kritik. Sebelumnya, ada 13 negara yang dilarang ikut serta dalam kompetisi olahraga bergengsi ini.

Larangan tersebut diberlakukan karena berbagai alasan, termasuk agresi militer, doping, sikap politik, atau pelanggaran aturan Komite Olimpiade Internasional (IOC), seperti yang dilaporkan oleh Al Jazeera.

Larangan pertama terjadi pada Olimpiade Musim Panas 1920 di Antwerp, Belgia, ketika Jerman, Austria, Hungaria, Bulgaria, dan Turki dilarang berpartisipasi akibat peran dan keterlibatan mereka dalam Perang Dunia I.

Baca Juga: 6 Atlet Olimpiade Paris 2024 Positif Covid-19, Kontingen Indonesia Diminta Waspada

Jerman juga dilarang mengikuti Olimpiade 1924 di Paris, sebagai kelanjutan dari larangan sebelumnya dan sebagai konsekuensi dari Perang Dunia I.

Pada Olimpiade Musim Panas 1948 di London, Jerman dan Jepang tidak diperbolehkan berpartisipasi sebagai akibat dari peran mereka dalam Perang Dunia II dan dampak kehancuran yang ditimbulkan.

Afrika Selatan dilarang berpartisipasi dalam Olimpiade dari tahun 1964 hingga 1992 akibat kebijakan segregasi rasial yang diterapkan oleh rezim apartheid.

Pada tahun 1972, Zimbabwe, yang pada saat itu dikenal sebagai Rhodesia, dilarang mengikuti Olimpiade di Munich karena tekanan internasional dan protes terhadap kebijakan segregasi rasial yang diterapkan negara tersebut.

Pada tahun 2000, Afghanistan tidak diizinkan berpartisipasi dalam Olimpiade Melbourne karena sikap diskriminatif Taliban terhadap perempuan.

Baca Juga: Mengejutkan, Atlet Anggar Mesir Tetap Bertanding di Olimpiade Paris 2024 saat Hamil Tujuh Bulan

Tahun ini, meskipun Taliban kembali menguasai Kabul, atlet Afghanistan masih akan berkompetisi di Olimpiade Paris 2024, namun tidak dengan bendera Taliban. Mereka akan bersaing di bawah bendera merah, hijau, dan hitam dari Republik Islam Afghanistan, yang telah digulingkan oleh Taliban pada tahun 2021.

Kuwait juga mengalami skorsing oleh Komite Olimpiade Internasional pada Oktober 2015 karena adanya campur tangan pemerintah dalam urusan komite Olimpiade negara tersebut. Akibatnya, atlet Kuwait berkompetisi di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 sebagai atlet independen di bawah bendera Olimpiade.

Selama Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, Korea Utara dilarang berpartisipasi karena keputusannya untuk mundur dari Olimpiade Tokyo 2020 dengan alasan kekhawatiran terhadap Covid-19, yang dianggap melanggar Piagam Olimpiade.

Baca Juga: Mengejutkan, Atlet Anggar Mesir Tetap Bertanding di Olimpiade Paris 2024 saat Hamil Tujuh Bulan

Meskipun tidak sepenuhnya dilarang dari Olimpiade 2016, banyak atlet Rusia dilarang berlomba di Rio karena kasus doping yang diduga didukung negara. Larangan ini juga diperpanjang ke Olimpiade Musim Dingin 2018 dan Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo.

Negara yang dilarang berpartisipasi dalam Olimpiade Paris 2024

Rusia dan Belarus tidak diizinkan berpartisipasi dalam Olimpiade 2024 di Paris akibat keterlibatan mereka dalam konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.

Dalam Olimpiade 2024, hanya 15 atlet dari Rusia dan 18 dari Belarus yang akan berkompetisi sebagai "Atlet Netral Individu" (AIN), sesuai dengan informasi terbaru yang dikeluarkan oleh IOC.

Halaman
x|close