Polisi Selidiki Rumah Kosong Buat Konten Horor di Semarang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Agu 2024, 13:38
Alber Laia
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Kondisi rumah di Jalan Abdurrahman Saleh, Kota Semarang, Rabu (31/7/2024), yang dijadikan tempat konten kisah horor sejumlah pembuat konten. Kondisi rumah di Jalan Abdurrahman Saleh, Kota Semarang, Rabu (31/7/2024), yang dijadikan tempat konten kisah horor sejumlah pembuat konten. (Dok.Antara)

Ntvnews.id, Semarang - Penyidik Kepolisian Resor Kota Besar Semarang saat ini sedang memeriksa sebuah rumah di Jalan Abdurrahman Saleh, Kota Semarang, Jawa Tengah, yang digunakan untuk membuat konten video kisah horor di media sosial. Konten tersebut diduga merugikan pemilik rumah.

Kepala Unit Tindak Pidana Tertentu Satreskrim Polrestabes Semarang, Ajun Komisaris Polisi Johan Widodo, menjelaskan pada Rabu bahwa pengecekan ini merupakan langkah lanjutan dari penyelidikan yang sedang dilakukan.

"Penanganan masih berjalan, termasuk pemeriksaan sejumlah saksi," katanya.

Baca Juga:

Polusi Udara! Jakarta Masuk Daftar Nomor Dua Terburuk Dunia

India Resmi Jadi Tuan Rumah MotoGP sampai Musim 2027

Setelah pemeriksaan, polisi menyita beberapa barang bukti yang diduga digunakan sebagai properti dalam pembuatan konten rumah horor tersebut. Johan menambahkan bahwa Polrestabes Semarang sedang menindaklanjuti laporan dari pemilik rumah yang berinisial AH terkait dugaan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Menurut dia, penyidik akan segera memanggil para pembuat konten rumah horor tersebut untuk dimintai keterangan.

"Kami juga akan meminta pendapat ahli dari Kominfo untuk mengetahui tindak lanjut perkara ini," ujarnya.

Sebelumnya, AH melaporkan enam konten kreator kepada kepolisian atas pembuatan konten video horor tentang rumahnya di YouTube dan TikTok. AH melaporkan tiga YouTuber dan tiga selebritas TikTok ke Kepolisian Daerah Jawa Tengah dan Polrestabes Semarang dengan tuduhan memasuki pekarangan tanpa izin, perusakan, pencurian, dan pencemaran nama baik.

Konten horor yang dibuat di rumah AH berdampak pada pembatalan penjualan properti yang sedang dalam proses transaksi. AH mengungkapkan bahwa meskipun dua unggahan mengenai rumah horor telah dihapus, belum ada permintaan maaf dari para pembuat konten tersebut.

Halaman
x|close