Jokowi Minta Maaf Jelang Lengser, PDIP: Telat!

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Agu 2024, 14:53
Moh. Rizky
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Chico Hakim (kanan). (Antara) Chico Hakim (kanan). (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan permohonan maaf kepada rakyat Indonesia, menjelang berakhirnya masa jabatan sebagai presiden. PDI Perjuangan (PDIP) menganggap permintaan maaf itu terlambat disampaikan.

"Kami tidak merasa ini sesuatu yang perlu dihiraukan terlalu serius atau terlalu jauh karena semuanya sudah cukup terlambat," ujar Juru Bicara PDIP Chico Hakim, Jumat (2/8/2024).

Chico mengatakan, beberapa kerusakan telah terjadi selama Jokowi memimpin Indonesia. Khususnya kerusakan dari sisi demokrasi.

"Apalagi kerusakan yang telah diakibatkan oleh cara kepemimpinan dan manuver-manuver yang dilakukan oleh kekuasaan, khususnya yang kami maksud adalah kekuasaan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Itu kerusakan-kerusakan di bidang demokrasi dan juga hubungan baik silaturahmi sosial di antara masyarakat yang kita rasakan ada keterpecahan, ada pecah-belah di situ, polarisasi, politisasi agama, dan juga berbagai macam hal lain," papar dia.

"Kalau di bidang demokrasi tentu kita tahu ada pembegalan konstitusi kita hanya untuk loloskan putra sulungnya, dan baru-baru ini dilakukan lagi untuk meloloskan putra bungsunya sebagai kandidat politik," sambung Chico.

Di samping itu, kata dia, ada banyak hal yang tak sesuai dengan janji Jokowi saat pertama kali maju sebagai calon presiden di 2014.

"Banyak sekali hal yang tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan yang bersangkutan ketika berkampanye di pemilihan pertamanya sebagai presiden. Dan justru banyak yang terjadi kebalikannya," tuturnya.

Ia juga menyoroti IKN yang dianggap sebagai glorifikasi berlebihan oleh Jokowi. Dia menyebut glorifikasi IKN itu dilakukan di tengah kondisi rakyat yang serba kesulitan.

"Hari-hari ini juga kita dipertontonkan oleh glorifikasi pribadi untuk memberikan 'kemuliaan' sebagai pencetus IKN dan memaksakan perayaan 17 Agustus di Ibu Kota Negara yang sebetulnya belum siap dan dipaksakan persiapannya, tentu dengan memakan biaya, dengan mengundang banyak sosok-sosok yang sesungguhnya tidak perlu, seperti influencer, relawan, yang transportasinya saja memakan biaya puluhan miliar," papar Chico.

"Sementara rakyat sedang dalam kehidupan yang sulit, harga bahan pangan begitu tinggi, banyak juga yang terjerat pinjaman-pinjaman online, terperosok dalam judi online, dan juga permasalahan sosial lain. Kita lihat juga masih banyak ketimpangan sosial, ketidakadilan di bidang-bidang yang tidak terkait politik misalnya, hakim yang tidak jujur, polisi yang justru menjadi bagian dari otak kejahatan, yang ini semua tidak bisa lepas dari kesalahan pemimpin tertinggi di republik ini," sambungnya.

Atas itu, Chico berharap Oktober 2024 segera hadir, sehingga PDIP bisa menatap pemerintahan yang baru.

"Kami hanya berharap Oktober tidak terasa begitu lama, sehingga ada pemerintahan baru yang, semoga, akan hadir untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah terjadi," kata dia.

Sebelumnya, Jokowi menyampaikan permohonan maaf kepada rakyat Indonesia. Ini disampaikan menjelang berakhirnya masa jabatan Jokowi sebagai presiden, pada Oktober 2024 mendatang. 

Permohonan maaf itu disampaikan Jokowi kala acara "Zikir dan Doa Kebangsaan 79 Tahun Indonesia Merdeka", di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/8/2024) malam.

Jokowi meminta maaf apabila ada kesalahan atau kekhilafan selama memimpin Indonesia, sejak tahun 2014. Ia mengaku tak bisa menyenangkan semua pihak semasa menjabat presiden.

"Bapak/ibu sekalian, saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air, dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan kemerdekaan, Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor Kiai Haji Ma'ruf Amin, ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan Wakil Presiden Republik Indonesia," ujar Jokowi.

Mantan Wali Kota Surakarta lantas mengajak hadirin untuk berdoa. Agar diberikan pertolongan dari Allah SWT, sehingga bangsa Indonesia dibantu dan dimudahkan menjadi bangsa yang maju.

"Saya tidak sempurna. Saya manusia biasa. Kesempurnaan itu hanya milik Allah Subhanahu wa ta'ala. Hanya milik Allah, kerajaan langit dan bumi serta apa pun yang ada di dalamnya. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu," tandas Jokowi.

Halaman
x|close