Bandara IKN Siap Layani Penerbangan Internasional

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Agu 2024, 15:34
Alber Laia
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi diwawancara awak media di Jakarta, Kamis (1/8/2024). Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi diwawancara awak media di Jakarta, Kamis (1/8/2024). (Dok.Antara)

Ntvnews.id, Kalimantan - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan bahwa Bandara Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur dirancang untuk dapat melayani pesawat berbadan lebar dan penerbangan internasional, termasuk ke Eropa.

Menhub Budi Karya menjelaskan bahwa dengan panjang landasan pacu mencapai 3.000 meter, Bandara Nusantara Airport di IKN dapat menangani pesawat seperti Boeing 777, memungkinkan penerbangan langsung dari IKN ke Eropa dan sebaliknya.

Baca Juga:

Alasan Tengku Dewi Pilih Operasi Caesar Saat Persalinan Bikin Geleng-geleng

PKB Masih Galau Gabung ke Koalisi Indonesia Maju di Pilkada 2024

"Jadi kalau (landasan pacu/runway bandara IKN) 3.000 (meter) itu kan bisa (pesawat Boeng) 777. Jadi dari IKN sampai ke Eropa bisa langsung," katanya, dikutip dari Antara.

Jalan masuk menuju Bandara VVIP Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Minggu (28/7/2024).  <b>(Dok.Antara)</b> Jalan masuk menuju Bandara VVIP Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Minggu (28/7/2024). (Dok.Antara)

Menurut Menhub, panjang landasan pacu di Bandara IKN memberikan keunggulan dibandingkan dengan bandara lainnya di Kalimantan. Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Balikpapan memiliki panjang landasan 2.400 meter, sementara Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di Samarinda memiliki panjang 2.200 meter.

"Yang beda dia (landasan pacu Banda IKN) 3.000 (meter), kalau yang lain kan, Balikpapan itu (landasan pacu) 2.400 (meter), Samarinda (landasan pacu) 2.200 (meter). Jadi itu signifikan. Jadi bahkan internasional itu koneksinya di IKN," jelas Menhub.

Lebih lanjut, Menhub menuturkan bahwa bandara yang memiliki landasan pacu 2.400 meter hanya akan bisa melayani pesawat dengan penerbangan 6-8 jam.

Berbeda dengan bandara dengan landasan pacu 3.000 meter bisa melayani pesawat dengan waktu penerbangan belasan jam.

"Kalau yang ada di Balikpapan (landasan pacu) 2.400 (meter), itu terbangnya bisa paling banter 8 sampai 6 jam. Jadi kalau ini (bandara IKN) bisa belasan jam. Jadi itu potensial, dan yang kita bangun adalah (landasan pacu bandara IKN) 3.000 meter," ucap Budi.

Sebelumnya, Menhub mengatakan bahwa Bandara Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) yang saat ini dalam proses pembangunan, tidak hanya akan melayani tamu penting atau very very important person (VVIP), tetapi juga masyarakat umum.

"Jadi gini, memang dalam diskusi dengan Pak Presiden ada wacana bahwa kita itu memikirkan bahwa ini (Bandara VVIP) digunakan tidak hanya untuk VIP dan VVIP," kata Menhub, di sela menghadiri talkshow dengan tema Peluang dan Tantangan Pelni: Menjawab antara Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan di Era Media Sosial, di Jakarta, Kamis.

Budi mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan diskusi dengan Presiden Joko Widodo untuk mengubah peruntukan pelayanan terhadap bandara VVIP bernama Nusantara Airport tersebut.

Menurutnya, perubahan status Bandara IKN itu untuk memaksimalkan fungsi bandara, sehingga tidak hanya melayani tamu penting, tapi bagi masyarakat luas pula.

"Supaya apa? Supaya, satu distribusi pergerakan itu lebih merata, yang kedua juga secara ekonomis maksimalisasi daripada utilisasi bandara itu lebih maksimal," katanya lagi.

Lebih lanjut Menhub menuturkan untuk mengubah status tersebut, maka diperlukan adanya revisi Peraturan Presiden (Perpres) yang telah ada. Pasalnya, perpres yang ada menetapkan bahwa bandara tersebut berstatus VIP.

"Nah untuk itu kita tentu akan mereview perpres yang sudah ada, karena perpres yang ada sekarang ini (bandara melayani) VIP," ujarnya.

Meski begitu, Menhub menegaskan bahwa perubahan status bandara tersebut bukan untuk komersialisasi, tetapi memberikan kesempatan bukan hanya bagi VIP atau pemerintah, namun akan melayani masyarakat umum.

"Menurut saya agar bandara itu lebih maksimal, pada jumlah pergerakannya dan untuk menambah jumlah pergerakan itu tidak terbatas untuk kepentingan VVIP," kata Menhub.

Halaman
x|close