Soal Pilkada Jakarta, Pengamat: Potensi Anies Tidak Berlayar Cukup Besar

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Agu 2024, 06:05
Deddy Setiawan
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Arsip- Anies Baswedan saat menuliskan pesan ke dinding Sekretariat Aceh Bergerak, di Banda Aceh, Provinsi Aceh, Sabtu (4/5/2024). ANTARA/Handout/aa. Arsip- Anies Baswedan saat menuliskan pesan ke dinding Sekretariat Aceh Bergerak, di Banda Aceh, Provinsi Aceh, Sabtu (4/5/2024). ANTARA/Handout/aa. ( ANTARA/Handout/aa.)

Ntvnews.id, Jakarta - Pengamat politik Ujang Komarudin mengungkapkan pandangannya mengenai Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta. Menurutnya Potensi anies untuk tidak mau cukup besar setelah adanya gagasan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. 

“Ya potensi Anies tidak berlayar ya juga cukup besar ya, cukup tinggi. Setelah KIM (Koalisi Indonesia Maju) meluncurkan gagasan atau ide KIM Plus.” Ujarnya kepada NTVnews.id, Senin, 5 Agustus 2024.

Lebih lanjut, Ia berpendapat bahwa KIM Plus ini bisa saja memungkinkan PKB hingga NasDem bergabung di dalamnya.

Baca Juga: Anies, Kaesang, Ridwan Kamil Dominasi Survei Digital Pilkada Jakarta

“KIM Plus ini bisa jadi bahwa PKB gabung KIM, lalu NasDem gabung KIM, tidak tahu kemana. Ahmad Sahroni juga mengatakan belum tentu mendorong mengusung Anies di Pilkada ini gitu.” Ucapnya.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review itu juga mengamati perkataan dari presiden PKS yang ingin diajak ke dalam pemerintahan saat menghadiri acara Harlah PKB bulan lalu. Menurutnya jika PKS gabung KIM Plus, maka besar kemungkinan Anies tidak maju dalam Pilkada Jakarta. 

“Kan kita tahu bahwa PKS ingin diajak ke pemerintahan Prabowo-Gibran, Ketika Ahmad Syaikhu presiden PKS mengatakan di Harlah PKB minta diajak ke pemerintahan dan kalau itu PKS gabung ke pemerintahan , masuk ke KIM Plus, ya maka tidak bisa berlayar.” Tuturnya.

Kemudian, Ia menjelaskan gambaran dan pertanyaan mengenai kasus lain yang berkaitan dengan PKS dan PDIP jika berada di luar pemerintahan, apa PDIP akan mendorong duet Anies-Sohibul tanpa mendapatkan apa-apa.

Baca Juga: Respons Kaesang soal Pemilih PSI di Jakarta Banyak Melirik Anies dan Ahok

“Kalaupun misalkan PKS di luar pemerintahan dengan PDIP. Apakah PDIP nya mau mendorong Anies-Sohibul Iman, sedangkan PDIP tidak dapat apa-apa. Kan itu juga menjadi persoalan.” Ucapnya.

Ujang juga mengatakan bahwa elektabilitas Anies yang tinggi saat ini tentu akan ada upaya untuk menjegalnya, apalagi dengan adanya strategi KIM plus yang memboyong partai-partai yang saat ini masih berada di luar KIM.

“Jadi hari ini Anies dianggap kuat, Anies itu dianggap elektabilitasnya tinggi, maka dada upaya untuk membendung Anies agar Anies tidak bisa berlayar. Nah dengan strategi KIM Plus itu bisa jadi Anies tidak berlayar, karena partai-partainya diborong oleh KIM atau kubur pemerintah. Di dalam politik ya hal yang biasa saja itu.” Ucapnya.

Halaman
x|close