Pilu! Siswa Kelas 3 Dipukuli dan Disiksa Selama Berhari-hari Usai Diduga Curi Pena

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Agu 2024, 10:30
Adiansyah
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi kekerasan Ilustrasi kekerasan (Free Pict)

Ntvnews.id, India - Kasus kekerasan terhadap siswa kembali menjadi sorotan setelah sebuah insiden memilukan menimpa seorang siswa kelas 3 yang tak bersalah, mengalami perlakuan kejam selama beberapa hari karena tuduhan mencuri pena.

Mengutip dari India Today Senin, 5 Agustus 2024, siswa tersebut diduga dipukuli dengan kayu bakar, disiksa, dan dikurung di sebuah kamar selama tiga hari di sebuah ashram di Raichur Karnataka.

Anak laki-laki tersebut, TK yang tinggal di Ramakrishna Ashram di Raichur, mendapat luka memar yang parah oleh penanggung jawabnya, Venugopal dan para pembantunya.

“Dua anak laki-laki yang lebih tua dan seorang guru memukul saya. Mereka memukul saya dengan kayu bakar, dan ketika kayu itu pecah, mereka menggunakan tongkat pemukul,” kata bocah itu.

“Mereka juga menyebabkan luka di tubuh saya. Mereka membawa saya ke Yagdir untuk meminta sedekah di stasiun kereta api, tapi saya tidak menerima uang sepeser pun,” sambungnya.

Ilustrasi kekerasan pada anak (freepik) <b>(Freepik )</b> Ilustrasi kekerasan pada anak (freepik) (Freepik )

Bocah laki-laki itu mengalami banyak luka, dan matanya bengkak akibat serangan itu. Dia telah dirawat di rumah sakit untuk mendapat penanganan.

Baca Juga: 

Korban Tewas Akibat Longsor di India Kian Bertambah, Kini Jadi 143 Orang

India Resmi Jadi Tuan Rumah MotoGP sampai Musim 2027

Menurut keluarga anak laki-laki tersebut, dia tinggal di ashram karena situasi keuangan mereka yang tidak sedang baik-baik saja.

Saat bermain, teman-teman sekelasnya menuduhnya mencuri pena dan melaporkan kejadian tersebut kepada petugas ashram, yang tanpa ampun memukuli anak tersebut. Peristiwa itu terungkap saat ibu Tarun berkunjung ke Ashram Ramakrishna.

“Guru menyiksa anak saya dengan sangat kejam sehingga orang mengatakan anak saya telah dilahirkan kembali,” kata ibu anak tersebut.

“Guru memukul anak saya dengan dua ikat pinggang, menutup matanya, dan mengikat tangannya. Gurunya juga melukai kaki dan tangannya serta memukulinya hingga tengah malam,” lanjutnya.

Sudarshan, seorang aktivis hak-hak anak, mengatakan anak laki-laki tersebut telah diselamatkan, dan permasalahan ini telah diangkat ke otoritas pemerintah di Kementerian Kesejahteraan Perempuan dan Anak. FIR telah didaftarkan terhadap terdakwa, katanya.

Halaman
x|close