Arema Melempem di Liga 1 2024/2025, 3 Hal Ini Jadi Sorotan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Agu 2024, 13:00
Marco Tampubolon
Penulis & Editor
Bagikan
Arema lolos ke final Piala Presiden 2024 usai mengalahkan Persis Solo 2-0 Arema lolos ke final Piala Presiden 2024 usai mengalahkan Persis Solo 2-0 (Piala Presiden 2024)

Ntvnews.id, Jakarta - Arema FC melempen usai menjuarai Piala Presiden 2024. Setelah angkat trofi di Manahan Solo, Singo Edan seakan kehilangan taring saat berlaga di Liga 1 2024/2025. 

Dari dua laga yang sudah dilalui, Arema belum sekalipun memetik kemenangan. Di laga pembuka, Arema hanya mampu memetik hasil imbang tanpa gol saat menjamu Dewa United di Stadion Soepriadi, Senin (12/8/2024). Sementara pada laga berikutnya yang berlangsung di lokasi yang sama lima hari kemudian, Singo Edan menderita kekalahan 0-2 saat menjamu Borneo FC. 

Baca juga: Hasil Sidang Komdis PSSI: Terlambat Masuk Lapangan 98,54 detik, Arema FC Didenda Rp50 Juta

Dengan torehan 1 poin, Arema FC untuk sementara terlantar di urutan ke-14 klasemen Liga 1. Nasib Singo Edan hanya lebih baik dari PSSB Biak,  Semen Padang, dan Persis Solo.

Hasil tentu saja kontras dengan perjalanan Arema di Piala Presiden 2024 sebelumnya. Pada turnamen pramusim itu, Arema tidak terkalahkan sejak babak penyisihan. Sementara di babak final, Singo Edan berhasil mengalahkan Borneo FC 5-4 lewat adu penalti usai imbang 1-1.

Apa yang bikin Arema melempem?

Pelatih Arema Joel Cornelli mengaku kalau pasukannya sebenarnya sudah bermain bagus dalam dua laga tersebut. Hanya saja, transisi permainan menurutnya masih kurang maksimal. 

Selain itu, pada laga pekan ke-2 tiga orang pemain inti seperti Julian Guevara, Choi Bo-kyeung, dan Salim Tuharea terpaksa absen sehingga sangat berpengaruh terhadap penampilan tim.

Di luar urusan teknis, status kandang yang digunakan saat ini juga ikut berperan. Seperti diketahui, Arema untuk sementara harus bermain di Stadion Stadion Soepriadi Kota Blitar. Mereka terpaksa pindah akibat proses renovasi Stadion Kanjuruhan, Malang, yang belum rampung. 

"Masalah di kandang ini, sebenarnya kami ini bermain di luar kandang. Jadi, saya pikir ini kandang kita, tapi kan kandang kita di Kanjuruhan," kata Joel Cornelli menanggapi.

"Mungkin lapangan jadi faktor yang mempersulit Arema untuk bisa bermain bagus. Memang bukan alasan, tapi kedepannya jadi bisa bermain lebih bagus," imbuhnya.

Taring Singo Edan Tumpul?

Sementara itu, lini depan Arema FC juga jadi sorotan tajam. Pasalnya, Charles Lokolingoy dan kawan-kawan tak kunjung mencetak gol di Liga 1 meski mampu menebar ancaman. 

Pada pekan ke-1 Liga 1 melawan Dewa United lalu Arema berhasil melakukan 15 kali tembakan dan 4 tembakan mengarah ke gawang. Sedangkan di pekan ke-2 melawan Borneo FC tim melakukan lebih banyak tembakan yaitu 18 kali dan 7 tembakan mengarah ke gawang.

Gawang Arema sendiri sejauh ini udah kebobolan dua gol. Kiper asing Lucas Frigeri gagal melanjutkan catatan cleansheet-nya usai dijebol Nduwarugira di menit ke-53 dan Terens Puhiri di menit ke-70. Pada pekan sebelumnya ia sukses membendung serangan-serangan pemain Dewa United yang dihuni pemain bintang seperti Taisei Marukawa, Hugo Gomes, dan Alexis Messidoro.

3. Akibat Pembelian Panik?

Laga melawan Borneo FC jadi penampilan perdana pemain asing baru Arema, Pablo Oliveira. Pablo seperti diketahui merupakan pemain asing kedelapan Singo Edan pada musim ini. Dia menjadi pembelian terakhir Arema sebelum bursa transfer Liga 1 resmi ditutup pada Selasa (13/8/2024).

Pablo berasal dari Brasil. Dia merupakan gelandang bertahan. 

Meski baru pertama tampil di Indonesia, Pablo sudah punya banyak pengalaman. Dia  memulai karier sepak bola profesionalnya bersama Globo pada Mei 2017. Kemudian, ia bergabung dengan Guarani dan Sao Caetano. Pada musim 2018/2019, Oliveira sempat dipinjamkan ke Botafogo. Kemudian, ia memperkuat Ferroviaria, Brasil Pelotas, dan Tombense, Primavera.

Musim 2021/2022, Oliveira bergabung dengan Chapecoense. Dua musim berseragam Chapecoense, ia lalu berseragam Sampaio-MA. Setengah musim berikutnya, pemain dengan postur 183 sentimeter ini pindah ke Indonesia dan bergabung dengan Arema FC.

Melawan Borneo FC, dia bermain selama 59 menit dan langsung mendapatkan 1 kartu kuning.

"Pablo baru datang, kuat main 45 menit. Di babak kedua, saya pikir untuk memilih pemain yang lebih siap secara fisik, itu alasannya diganti. Dia pemain asing kalau sudah sampai harus langsung bermain," kata Joel Cornelli.

Halaman
x|close