Wasit Sepak Bola PON Dihajar Pemain Sampai Terkapar, Erick Thohir: Memalukan!

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Sep 2024, 11:10
Moh. Rizky
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir saat memberi motivasi kepada para pemain Timnas Indonesia U-16 Ketua Umum PSSI, Erick Thohir saat memberi motivasi kepada para pemain Timnas Indonesia U-16 (Dok PSSI)

Ntvnews.id, Jakarta - Wasit pertandingan sepak bola di PON XXI Aceh-Sumatra Utara (Sumut) dipukul pemain hingga terkapar dan dilarikan menggunakan ambulans. Ini terjadi saat pertandingan antara tim sepak bola dari Provinsi Aceh melawan Sulawesi Tengah.

Kepemimpinan wasit Eko Agus Sugih Harto yang dianggap kontroversial, direspons pemain Sulawesi Tengah dengan aksi kekerasan.

PSSI mengecam keras insiden tersebut. PSSI berjanji akan menjatuhkan sanksi terberat bagi pemain dan wasit yang terlibat dalam peristiwa itu.

"Memalukan. Sangat memalukan. PSSI akan mengusut tuntas peristiwa ini dan akan menjatuhkan sanksi terberat!" ujar Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Minggu (15/9/2024).

Erick mengatakan, pihaknya akan melakukan investigasi mendalam dimulai dari kepemimpinan wasit yang dinilai penuh kejanggalan. Di samping itu, reaksi yang sangat tidak sportif pemain juga dipastikan berbuah sanksi terberat.

"Pastinya akan dilakukan investigasi mendalam. Indikasi pertandingan yang tidak fair menjadi materi serius yang ditelaah. Pun halnya reaksi pemain yang dipastikan berbuah sanksi yang sangat berat," kata Erick.

Sanksi larangan seumur hidup pun mengancam wasit dan pihak-pihak lain, apabila terbukti mengatur hasil laga. Tapi, Erick menegaskan, tak ada justifikasi bagi pemain untuk melakukan aksi pemukulan terhadap wasit.

"Ini adalah tindakan kriminal yang punya konsekuensi hukum. Skandal soal keputusan wasit jadi hal lain yang juga punya konsekuensi hukum jika memang ternyata terindikasi diatur oleh oknum tertentu," kata Erick.

PSSI memandang peristiwa ini mencoreng kehormatan sepak bola Indonesia yang mulai menunjukkan titik cerah. Demi marwah dan tidak untuk mencegah peristiwa serupa tak terulang, Erick menjamin hukuman yang diberikan menjadi salah satu hukuman paling berat.

"Tidak ada toleransi bagi pihak yang telah dengan sengaja melanggar komitmen fair play. Sanksi bukan sekadar hukuman melainkan statement dari sepak bola Indonesia yang tidak mentolerir sedikit pun praktik di luar fair play," tandas Erick.

Halaman
x|close