Kendaraan Listrik Lebih Laku Dibandingkan Mobil Bensin di China

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Agu 2024, 16:50
Adiantoro
Penulis & Editor
Bagikan
Ilustrasi. Kendaraan listrik sedang melakukan pengisian daya. (Foto: Reuters) Ilustrasi. Kendaraan listrik sedang melakukan pengisian daya. (Foto: Reuters)

Pada akhir Juli, China menggandakan insentif tunai untuk pembelian kendaraan listrik menjadi 20.000 yuan (sekitar Rp44,5 jutaan) per kendaraan dan memberlakukannya secara retroaktif hingga April saat pertama kali diumumkan. 

Kendaraan listrik dibebaskan dari pajak penjualan hingga 30.000 yuan (sekitar Rp66,7 jutaan) pada 2024 dan 2025. Skema peralihan kendaraan listrik oleh pemerintah semakin mempermanis kesepakatan tersebut, dengan menawarkan konsumen 20.000 yuan (sekitar Rp44,5 jutaan) untuk mengganti kendaraan boros bahan bakar mereka dengan kendaraan listrik.

Baca Juga: Huawei Hadirkan Sedan Listrik Mewah Stelato S9, Segini Banderol Harganya

Pemerintah daerah juga ikut serta dalam transisi kendaraan listrik. Beijing, misalnya, baru-baru ini mengumumkan perluasan kuota lisensi kendaraan listrik baru yang signifikan, yang menandai pelonggaran pembatasan pertama sejak diperkenalkannya sistem kuota pada 2011. 

Langkah-langkah ini, ditambah dengan pasar yang semakin beragam yang menyediakan semakin banyak pilihan, diharapkan dapat semakin meningkatkan penjualan kendaraan listrik baru dalam beberapa bulan mendatang.

Sementara penjualan mobil domestik secara keseluruhan di China mengalami sedikit penurunan sebesar 3,1 persen pada Juli, memperpanjang penurunan selama empat bulan berturut-turut, lonjakan penjualan kendaraan listrik memberikan secercah harapan bagi pasar. 

Merek seperti BYD dan Li Auto bahkan mencetak rekor penjualan bulanan baru pada Juli, didorong oleh permintaan yang kuat untuk kendaraan listrik.

Halaman
x|close