Pengemudi Nilai Teknologi Kendaraan Baru Tidak Selalu Tepat Sasaran

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 26 Agu 2024, 16:42
Adiantoro
Penulis & Editor
Bagikan
Pengemudi masa kini terkadang kurang memahami teknologi dan fitur baru pada kendaraan. (Foto: Teslarati) Pengemudi masa kini terkadang kurang memahami teknologi dan fitur baru pada kendaraan. (Foto: Teslarati)

Ntvnews.id, Jakarta - Pengemudi masa kini terkadang kurang memahami teknologi dan fitur baru yang telah hadir di pasaran dalam beberapa tahun belakangan ini.

Hal itu seperti yang disorot dalam studi pengalaman pengguna baru-baru ini.

Dilansir dari Teslarati, Senin (25/8/2024), JD Power merilis hasil Studi Indeks Pengalaman Teknologi (TXI) Amerika Serikat (AS) 2024, yang menunjukkan pengemudi memuji beberapa teknologi dan fitur baru di kendaraan mereka, seraya mengkritik yang lain.

Fitur kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) tertentu ditemukan sangat populer di kalangan pengguna. Salah satu contohnya adalah kontrol smart climate.

Fitur lainnya, termasuk pembaca sidik jari dan pengenalan wajah, dikritik keras karena elemen-elemennya yang bermasalah, atau sama sekali tidak berfungsi.

Contoh lain dari teknologi yang dinilai rendah adalah kontrol gerakan interior, yang ditemukan memiliki 43,4 masalah per 100 kendaraan, sementara 21 persen responden juga mengatakan teknologi tersebut tidak memiliki fungsionalitas.

Sorotan lain dari studi ini mencakup fakta jika pemilik tampaknya tidak menyukai layar penumpang, sementara mereka menilai banyak teknologi bantuan pengemudi aktif lebih rendah daripada sebagian besar fitur sistem bantuan pengemudi yang canggih.

Perlu dicatat, Tesla, Rivian, dan Polestar tidak termasuk dalam pemeringkatan, karena JD Power hanya memeringkat merek dengan registrasi kendaraan di 50 negara bagian AS.

Menurut organisasi tersebut, data registrasi Tesla, Rivian, dan Polestar hanya tersedia di 35 negara bagian.

Baca Juga: Mobil Listrik Hyundai dan Kia Raih Predikat Tingkat Keselamatan Tertinggi Euro NCAP

Meskipun demikian, banyak pemilik Tesla yang menyampaikan pengalaman mereka, dengan sebagian besar responden berbagi antusiasme terhadap platform perangkat lunak dan fitur teknologi perusahaan.

Secara keseluruhan, skor Tesla pada indeks tersebut, meskipun tidak diberi peringkat, lebih tinggi daripada merek lain, dengan skor Rivian dan Polestar yang jauh di atas rata-rata studi.

Mengenai merek yang diperingkat, Genesis menduduki peringkat tertinggi secara keseluruhan untuk merek premium dengan skor 584 dari 1.000, sementara perusahaan induknya sendiri Hyundai menduduki puncak kategori pasar massal dengan skor 518.

Merek mewah Lexus dan BMW mengikuti Genesis dengan skor masing-masing 535 dan 528. Kia dan GMC menduduki posisi kedua dan ketiga untuk kategori pasar massal, dengan skor masing-masing 499 dan 439.

Skor Tesla, meskipun mereknya secara teknis tidak diberi peringkat, mencapai 786. Perusahaan tersebut diikuti oleh produsen mobil lain yang tidak diberi peringkat, Rivian (666) dan Polestar (578).

Produsen mobil masih dapat mendengarkan pelanggan dan mengembangkan teknologi inovatif pada kendaraan generasi mendatang, sembari menjauhi teknologi yang tidak diperlukan atau memperbaiki teknologi yang tidak berfungsi, seperti yang disoroti oleh Kathleen Rizk, Direktur Senior Pembandingan Pengalaman Pengguna dan Teknologi JD Power.

"Strategi teknologi canggih yang kuat sangat penting bagi semua produsen kendaraan, dan banyak teknologi inovatif yang menjawab kebutuhan pelanggan," kata Rizk.

"Pada saat yang sama, studi tahun ini memperjelas jika pemilik merasa beberapa teknologi kurang bermanfaat dan/atau terus-menerus mengganggu," tambahnya.

Halaman
x|close