Produksi Global Toyota Merosot Selama Enam Bulan Beruntun

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Agu 2024, 14:13
Adiantoro
Penulis & Editor
Bagikan
Logo Toyota ditampilkan di Geneva International Motor Show ke-89 di Jenewa, Swiss, 5 Maret 2019. (Foto: Pierre Albouy/Reuters) Logo Toyota ditampilkan di Geneva International Motor Show ke-89 di Jenewa, Swiss, 5 Maret 2019. (Foto: Pierre Albouy/Reuters)

Ntvnews.id, Jakarta - Toyota Motor melaporkan penurunan produksi pada Juli 2024. Laporan ini merupakan penurunan produksi selama enam bulan berturut-turut. 

Dalam laporannya pada Kamis (29/8/2024), seperti dikutip dari Reuters, pabrikan mobil asal Jepang itu mengungkapkan melemahnya produksi di China dan Thailand menjadi salah satu faktor penyebab penurunan produksi global perusahaan. 

Produksi pada Juli turun 1 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya menjadi 804.610 unit kendaraan. Pada bulan yang sama, produksi di Negeri Tirai Bambu turun 6 persen dan Thailand turun 13 persen.

Angka penjualan dan produksi global Toyota tersebut sudah termasuk brand mewah Lexus yang kerap menjadi andalan.

Pada periode yang sama, penjualan global Toyota turun 1 persen. Lemahnya penjualan di pasar Utama Amerika Serikat (AS) dan China menjadi salah satu pemicunya.  

Baca Juga: Toyota Perkenalkan Prius HEV dan PHEV di GIIAS 2024

Di pasar AS misalnya, penjualan Toyota turun 5 persen karena jumlah hari penjualan yang lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. Penghentian produksi maupun pengiriman kendaraan sport Grand Highlander dan Lexus TX karena masalah kantung udara juga dinilai sebagai faktor penghalang.

Di China, penjualan turun karena sentimen terhadap merek asing terus meningkat. Masyarakat di negara itu mulai menggemari kendaraan listrik dan plug-in hybrid buatan dalam negeri dengan kualitas yang tidak kalah bersaing.

Buruknya performa pada Juli meneruskan tren serupa yang terjadi pada Juni. Produksi produsen mobil terbesar Jepang tersebut turun 12,9 persen menjadi 795.862 unit kendaraan pada Juni 2024. Angka itu tercatat sebagai penurunan paling tajam sejak Desember 2022.

Sedangkan di pasar domestik, produksi turun 18,8 persen setelah Kementerian Perhubungan menemukan ada yang janggal dalam permohonan Toyota dan produsen mobil lainnya untuk mensertifikasi model tertentu akibat meluasnya skandal keselamatan mobil.

Halaman
x|close