Toyota Pangkas Sepertiga Produksi Kendaraan Listrik pada 2026

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Sep 2024, 11:33
Adiantoro
Penulis & Editor
Bagikan
Logo Toyota terlihat pada model Corolla di Geneva International Motor Show ke-89 di Jenewa, Swiss, 5 Maret 2019. (Foto: Dok/Denis Balibouse/Reuters) Logo Toyota terlihat pada model Corolla di Geneva International Motor Show ke-89 di Jenewa, Swiss, 5 Maret 2019. (Foto: Dok/Denis Balibouse/Reuters)

Ntvnews.id, Jakarta - Toyota Motor memangkas rencana produksi kendaraan listrik mereka pada 2026 hingga sepertiga.

Toyota menjadi pabrikan mobil terbaru yang membatalkan rencana mobil listrik karena momentum penjualan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) menurun.

Dilansir dari Reuters, seperti dilaporkan Nikkei, Jumat (6/9/2024), produsen mobil terbesar di dunia asal Jepang tersebut kini berencana memproduksi 1 juta unit kendaraan listrik pada 2026, dibandingkan dengan target penjualan yang diumumkan sebelumnya sebesar 1,5 juta unit.

Dalam pernyataannya, perusahan mengungkapkan, tidak ada perubahan pada niatnya untuk memproduksi 1,5 juta unit kendaraan listrik per tahun pada 2026, dan 3,5 juta unit pada 2030.

Namun, perusahaan menyebutkan jika angka-angka tersebut bukanlah target, melainkan tolok ukur bagi para pemegang saham.

Baca Juga: Paus Fransiskus Naik Toyota Innova Zenix Selama di Indonesia, Ini Spesifikasi dan Harganya

Namun, memproduksi 1 juta unit kendaraan listrik per tahun merupakan usaha yang ambisius bagi Toyota, yang telah berupaya lebih keras dalam mengembangkan kendaraan hybrid, dan hanya menjual sekitar 104.000 unit kendaraan listrik tahun lalu. 

Kendaraan listrik saat ini menyumbang sekitar 1 persen dari penjualan globalnya. Di mana awal pekan ini, produsen mobil Swedia Volvo Cars membatalkan targetnya untuk beralih sepenuhnya ke kendaraan listrik pada 2030.

Perusahaan mengatakan mereka berharap masih akan menawarkan sejumlah model kendaraan hybrid dalam jajaran produknya pada saat itu.

Di Amerika Serikat (AS), Ford, General Motors, dan produsen mobil lainnya telah menunda atau membatalkan model mobil listrik baru untuk menghindari pengeluaran yang besar terhadap kendaraan yang tidak diminati dan dibeli konsumen secepat yang diantisipasi.

Halaman
x|close