5 Tanda Seseorang Bisa Jatuh Cinta Menurut Sains

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Sep 2024, 06:59
Deddy Setiawan
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Ilustrasi Cinta Ilustrasi Cinta (Pixabay)

Ntvnews.id, Jakarta - Jatuh cinta adalah fenomena yang menakjubkan dan sering kali sulit dipahami. Namun, sains telah memberikan beberapa petunjuk tentang tanda-tanda yang mungkin menunjukkan seseorang sedang berada di ambang jatuh cinta.

Berikut adalah lima tanda utama yang bisa menunjukkan potensi seseorang untuk jatuh cinta, menurut penelitian ilmiah.

1. Peningkatan Ketertarikan dan Perhatian

Penelitian yang diterbitkan dalam Psychological Science menunjukkan bahwa seseorang yang berada di dekat orang yang mereka rasa menarik cenderung menunjukkan peningkatan ketertarikan dan perhatian.

Baca Juga: Mengapa Manusia Jatuh Cinta?

Mereka lebih sering mencari dan memperhatikan detail tentang orang tersebut, serta berusaha untuk lebih sering berinteraksi. Ketertarikan ini adalah langkah awal yang sering kali mengarah pada jatuh cinta.

2. Peningkatan Kadar Dopamin

Dopamin, neurotransmitter yang terkait dengan perasaan bahagia dan kepuasan, juga berperan dalam proses jatuh cinta.

Penelitian yang dipublikasikan di Journal of Neurophysiology mengungkapkan bahwa ketika seseorang merasa tertarik pada seseorang, kadar dopamin dalam otak mereka meningkat. Ini dapat menyebabkan perasaan euforia dan kebahagiaan yang sering dikaitkan dengan cinta.

3. Penurunan Kecemasan dan Peningkatan Kesejahteraan Emosional

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Social and Personal Relationships, orang yang mulai jatuh cinta cenderung mengalami penurunan kecemasan dan peningkatan kesejahteraan emosional.

Baca Juga: Kisah Cinta yang Menyentuh! Film ‘Seni Memahami Kekasih’ Tayang Mulai 5 September

Perasaan aman dan bahagia saat bersama seseorang yang spesial dapat mengurangi tingkat stres dan meningkatkan mood secara keseluruhan.

4. Fokus pada Kelebihan dan Penerimaan Kekurangan

Studi yang diterbitkan di Social Cognitive and Affective Neuroscience menunjukkan bahwa seseorang yang berada dalam tahap jatuh cinta sering kali fokus pada kelebihan pasangan dan cenderung mengabaikan kekurangan mereka.

Aktivitas di bagian otak yang terkait dengan penghargaan meningkat, sementara perhatian terhadap kekurangan menurun.

5. Perubahan dalam Pola Tidur dan Kebiasaan Makan

Menurut Hormones and Behavior, seseorang yang mulai jatuh cinta mungkin mengalami perubahan dalam pola tidur dan kebiasaan makan mereka.

Ketika perasaan cinta berkembang, orang tersebut mungkin mengalami gangguan tidur atau perubahan nafsu makan sebagai respons terhadap peningkatan emosi dan stres yang terkait dengan hubungan baru.

Halaman
x|close