Makan Daging Kambing Sudah Pasti Kolesterol Naik, Mitos atau Fakta?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Sep 2024, 06:05
Zaki Islami
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Daging Kambing Daging Kambing (Pixabay)

Ntvnews.id, Jakarta - Pernyataan bahwa makan daging kambing akan langsung menyebabkan kolesterol tinggi adalah mitos yang perlu diluruskan.

Faktanya, makan daging kambing tidak otomatis meningkatkan kolesterol jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat dan diolah dengan cara yang sehat. Namun, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

- Kandungan Lemak Daging Kambing

Daging kambing sebenarnya memiliki kandungan lemak yang lebih rendah dibandingkan beberapa daging merah lainnya seperti daging sapi atau babi. Lemak jenuh pada daging kambing juga relatif lebih rendah, yang berarti resikonya terhadap peningkatan kolesterol tidak sebesar yang mungkin dipikirkan.

- Kolesterol Alami

Meskipun demikian, daging kambing tetap mengandung kolesterol alami, dan jika dikonsumsi berlebihan atau diolah dengan cara yang tidak sehat (seperti digoreng atau dimasak dengan banyak minyak), maka bisa berkontribusi pada peningkatan kolesterol dalam tubuh.

- Porsi dan Pola Makan Seimbang

Kunci dari pola makan yang sehat adalah keseimbangan. Makan daging kambing dalam porsi yang wajar dan sebagai bagian dari pola makan yang seimbang tidak akan berbahaya bagi kesehatan. Perlu diingat bahwa konsumsi sayuran, serat, dan lemak sehat seperti dari ikan dan kacang-kacangan juga penting untuk menjaga keseimbangan kolesterol.

- Cara Pengolahan

Cara mengolah daging kambing sangat berpengaruh pada kandungan lemak dan kalori. Pengolahan yang lebih sehat, seperti dipanggang atau direbus tanpa banyak lemak tambahan, akan lebih baik dibandingkan digoreng atau dimasak dengan santan yang kaya lemak jenuh.

- Kesimpulan

Makan daging kambing bukan penyebab langsung kolesterol tinggi, tetapi tetap harus diperhatikan porsi dan cara pengolahannya. Kolesterol tinggi lebih banyak dipengaruhi oleh kebiasaan makan secara keseluruhan dan gaya hidup, seperti konsumsi lemak jenuh berlebihan dan kurang aktivitas fisik.

Halaman
x|close