Hati-hati! Ahli Ungkap RI Negara dengan Tingkat Gula Darah Tertinggi Kelima di Dunia, Kaum Rebahan Paling Rentan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Jul 2024, 16:04
Ramses Manurung
Penulis & Editor
Bagikan
Ketua Umum PP Ikatan Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra dalam Dialog NTV Today di NusantaraTV/tangkapan layar NTV Ketua Umum PP Ikatan Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra dalam Dialog NTV Today di NusantaraTV/tangkapan layar NTV

Juga diperkuat di dalam revisi Peraturan Menteri Kesehatan nomor 63 tahun 2015.

"Hanya saja kita ini memiliki banyak sekali industri rumahan. Jajanan yang kita dapat ini tidak selalu diproduksi oleh perusahaan atau industri yang teregister melalui Departemen atau Kementerian Perindustrian. Tetapi justru dengan adanya produk rumahan yang dijual di pinggir dan seterusnya tanpa ada takaran yang jelas ingrediens atau isi dari kandungan makanan minuman. Itu yang menyebabkan kita sulit sekali mengontrol dan mengawasi," kata Hermawan.

Terkait pengawasan, sambung Hermawan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga sudah mengeluarkan peraturan tentang pengawasan makanan produk olahan ini di tahun 2019.

"Tetapi memang di dalam praktiknya di lapangan ini sulit dan kuncinya kita perlu kolaborasi. Langkah bersama di situ ada pelibatan dari stakeholders pemerintah terutama Kemenkes sebagai regulator dan badan pengawas obat dan makanan sebagai pengawas tapi juga perilaku masyarakat yang harus dimulai dari kesadaran diri mulai dari pola konsumsi hingga kepada aktivitas fisik dan perilaku hidup bersih dan sehat," ucapnya.

"Perlu juga melibatkan stakeholders seperti media untuk kampanye hidup sehat agar kita tidak menjadi negara yang terjebak dengan kadar gula yang tinggi di dalam darah," pungkasnya.

Halaman
x|close