Geger Seorang Jenderal Gebuk Seorang Jurnalis Perempuan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Agu 2024, 06:00
Deddy Setiawan
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Ilustrasi pemukulan (pixabay) Ilustrasi pemukulan (pixabay) (pixabay)

Prawit tidak hadir saat voting berlangsung. Dua asosiasi media Thailand, Asosiasi Jurnalis Penyiaran Thailand dan Dewan Penyiaran Berita Thailand, telah mengevaluasi video insiden tersebut dan menyimpulkan bahwa tindakan Prawit merupakan bentuk intimidasi, bukan candaan seperti yang diklaim oleh pendukungnya.

Baca Juga: 36 Orang Lolos Seleksi Kesehatan Kompolnas, 3 di Antaranya Wartawan

Senator Tewarit meragukan hukuman apa yang mungkin dihadapi Prawit jika terbukti melanggar etika sebagai anggota parlemen Thailand. Kode etik anggota parlemen Thailand mewajibkan penghormatan terhadap hak dan kebebasan orang lain serta larangan terhadap ancaman, kebencian, atau kekerasan.

Juru bicara Partai Palang Pracharat, Piya Tavichai, mengatakan Prawit mengenal jurnalis tersebut dan telah meminta maaf. Piya menambahkan bahwa Prawit bisa mengklarifikasi kejadian tersebut di sesi parlemen mana pun dan menjelaskan bahwa tindakan Prawit dianggap sebagai candaan karena kedekatannya dengan jurnalis tersebut.

Namun, kedua asosiasi media menilai perilaku Prawit melanggar kode etik dan akan meminta penyelidikan. ThaiPBS menuntut Prawit bertanggung jawab atas tindakannya dan menegaskan bahwa penganiayaan terhadap jurnalis tidak dapat diterima serta merusak integritas jurnalisme.

Halaman
x|close