Tragis, Bocah 6 Tahun Dibiarkan Kehujanan dan Kelaparan Hingga Tewas di Tangan Ibu Tiri

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Agu 2024, 12:53
Alber Laia
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ahmad Nizam Alfahri. Ahmad Nizam Alfahri. (Tangkapan layar X)

Ntvnews.id, Kalimantan Barat - Nasib pilu menimpa Ahmad Nizam Alfahri, bocah berusia enam tahun, yang harus meregang nyawa di tangan ibu tirinya, Iftah Rahmah (24).

Jenazah Nizam ditemukan dalam kondisi mengenaskan, terbungkus dalam karung dan tertumpuk oleh sampah di belakang rumahnya di Pontianak, Kalimantan Barat, pada Kamis (22/8).

Baca Juga:

Raffi Ahmad Akui Tidak Tahu Gosip Azizah Salsha Selingkuhi Arhan

Bikin Iri, Ayu Ting Ting Pepet Ji Chang Wook di Lapor Pak

Kisah tragis ini bermula pada Senin (19/8) ketika Nizam pulang dari sekolah. Sesampainya di rumah, ia dikunci di belakang rumah oleh ibu tirinya, Iftah. Malam itu, hujan deras mengguyur Kota Pontianak, membuat suasana semakin dingin. Nizam yang tak berdaya terpaksa menghadapi dinginnya malam tanpa perlindungan.

Keesokan harinya, Selasa siang, Nizam baru diizinkan masuk ke dalam rumah. Namun, kondisinya sudah sangat lemah dan ia kesulitan bernapas. Bukannya memberikan pertolongan, Iftah malah dengan tega mendorong dan membenturkan kepala Nizam ke lantai, hingga bocah malang itu tewas seketika.

Panik karena tindakan kejinya, Iftah mencoba menyembunyikan perbuatannya dengan membungkus jasad Nizam dalam karung dan menyembunyikannya di antara tumpukan sampah di belakang rumah.

Untuk menutupi jejaknya, Iftah berpura-pura bahwa Nizam hilang sepulang sekolah.

Hal ini diketahui, melalui cuitan akun X @FitriPr32738291, pada Selasa, (27/8/2024).

"Info Anak Hilang, Nama : Ahmad Nizam Alfahri, Usia : 6 Tahun. Terakhir menggunakan baju kaos warna garis garis biru, Domisili : Jln. Purnama Agung 7 No.G3- Kota Pontianak." tulis akun X tersebut.

Namun, kebohongan ibu tirinya tersebut akhirnya terungkap, dan tragedi ini menjadi perhatian luas setelah ditemukan jenazah Nizam yang telah dicari sejak dinyatakan hilang.

Motif di balik tindakan keji Iftah terkuak ketika Tiwi, ibu kandung Nizam, bertemu dengan pelaku di Polda Kalbar.

Tiwi mengungkapkan bahwa Iftah telah lama menyimpan kebencian terhadap Nizam, yang dipicu oleh rasa cemburu.

"Secara garis besar dia (tersangka) cemburu, kalau kasih sayang ayah Nizam itu lebih besar ke Ahmad Nizam dibandingkan dengan anaknya. Ada dendam terpendam yang dia lampiaskan kepada anak saya," demikian pernyataan resmi Tiwi/Ibu kandung korban.

Sementara itu, Iftah Rahmah harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum, dan kasus ini masih terus berlanjut dalam proses penegakan keadilan.

Halaman
x|close