"Jika penembak menggunakan senapan jenis AR-15, peluru kaliber .223 atau 5.56 milimeter yang mereka gunakan bergerak sekitar 3.200 kaki per detik ketika keluar dari moncong senjata. Dan dengan kecepatan rana 1/8.000 detik, ini memungkinkan peluru bergerak sekitar empat persepuluh kaki saat rana terbuka,” kata Harigan. 

Di media sosial saat ini beredar tangkapan foto peluru setelah menyambar telinga kanan Donald Trump. Dalam foto tersebut, tampak peluru datang dari sisi kanan setelah menembus kulit telinga Trump dengan kecepatan tinggi. 

Sementara itu, FBI berhasil mengidentifikasi pelaku penembakan kandidat calon presiden AS tersebut. FBI mengungkapkan bahwa pelaku berusia 20 tahun yang bernama Thomas Matthew Crooks, seorang warga Pennsylvania dan bahkan sempat menjadi anggota Partai Republik. 

Tak dipungkiri, foto tersebut menjadi perdebatan lantaran beberapa pihak meragukan keasliannya. Mereka menyangsikan tembakan peluru tersebut sampai bisa terabadikan oleh kamera. Padahal, hal ini dimungkinkan terjadi.