PON 'Agak Laen' XXI Penuh Insiden Memalukan, Warga Minta Agar Disetop Saja

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Sep 2024, 19:00
Marco Tampubolon
Penulis & Editor
Bagikan
Salah satu peserta terjun payung di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI mengalami kecelakaan di Gampong Lamdaya, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar. Salah satu peserta terjun payung di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI mengalami kecelakaan di Gampong Lamdaya, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar. (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Tidak sulit mencari karut-marut PON XXI Aceh-Sumut 2024. Cukup berselancar di media sosial, maka kekacauan dan ketidaksiapan tuan rumah bisa ditemukan. 

Mulai dari jalanan menuju venue voli yang belum rampung hingga membuat jadwal pertandingan voli harus diundur sehari. Dalam rekaman video yang juga dikomentari oleh atlet voli nasional, Yola Yuliana, tampak kalau jalanan masih dari tanah dan becek bahkan banyak kubangan.

Atlet Voli di PON Aceh-Sumut <b>(TikTok)</b> Atlet Voli di PON Aceh-Sumut (TikTok)    

Setelah viral, pihak penyelenggara langsung gelagapan. Perbaikan pun dikebut. Bahkan, personel TNI dan Polri dikerahkan untuk membantu proses pengerjaan demi mengejar target. 

Buntut kejadian ini, Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dittipidkor) Bareskrim Polri pun terbang ke Aceh. Mereka datang untuk mengusut dugaan penyelewengan dalam penyelanggaraan PON 2024. 

Sebelumnya, publik juga dikejutkan dengan shelter cabor panjat tebing yang beratapkan terpal.

Tim Panjat Tebing Jabar <b>(TikTok)</b> Tim Panjat Tebing Jabar (TikTok)

Tidak berhenti sampai di sini, belakangan beredar juga video pengeroyokan kapten tim sepak bola Sumatera Utara di hotel atlet. Diduga pelakunya adalah pemain dari kontingen Papua Barat. 

Dalam video itu tampak sejumlah pria mengeroyok kapten Sumut, Alif Eka Rizky. Ironisnya, polisi yang ada di lokasi kejadian tidak bisa berbuat banyak menghentikan aksi pemukulan itu. 

Pelatih sepakbola Sumut, Ridwan Saragih juga disebut membenarkan soal adanya pengeroyokan terhadap Alif. "Ridwan mendapat informasi jika pemain sepakbola Papua Barat ribut-ribut karena tidak terima hasil pertandingan Sumut vs Sulteng berakhir imbang," katanya.  

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by LAGI VIRAL ?TRENDING ?FYP ?VIRAL ?NEWS (@lagi.viral)

Masih dari sepak bola, babak perempat final yang mempertemukan tuan rumah Aceh dan Sulawesi Tengah di Stadion H Dimurthala, Sabtu malam (14/9/2024) juga mencekam. 

Dalam laga ini, wasit Eko Agus Sugiharto yang memimpin jalannya pertandingan sangat berat sebelah. Puncaknya, guru olahraga di SMNPN 2 Belitang Jaya itu dengan semangat berlari ke dan menunjuk titik putih ketika salah pemain Aceh, pura-pura terjatuh di kotak penalti Sulteng. 

Saat itu, Sulawesi Tengah tinggal menunggu peluit akhir untuk mengunci kemenangan 1-0. 

Respons tak kalah brutal pun dilancarkan pemain Sulteng, Muhammad Rizki Saputra. Dia memukul wajah Agus hingga membuatnya KO mencium rumput. Celakanya, Agus tidak sadarkan diri dan harus mendapat bantuan dari tim medis yang masuk ke lapangan dengan ambulans. 

Kemenangan Aneh hingga Jumpers Dekat Mesin ATM

Masih banyak kejadian-kejadian 'agak laen' di PON XXI 2024. Mulai dari atap GOR Futsal di Deli Serdang yang bocor saat pertandingan, hingga kemenangan kontroversi medali emas tim kriket Sumut. Mereka dinyatakan menang karena keterlambatan jemputan atlet ke lapangan. 

Konferensi Pers PON di Ruangan ATM <b>(Tangkapan Layar)</b> Konferensi Pers PON di Ruangan ATM (Tangkapan Layar)

Di Aceh juga sama. Pertandingan sepak bola putri terpaksa dihentikan karena Stadion Blang Paseh Sigli tergenang air akibat hujan beberapa jam sebelumnya. Namun keanehan yang paling epik tentu saja ruang jumpa pers di Stadion Dimurthala, Banda Aceh yang menggunakan gerai ATM

Bikin Malu, Warga Minta PON XXI Dihentikan

Rentetan kejadian memalukan ini membuat warga Sumut malu. Salah satunya, Immanuel Sihombing, warga Pematang Siantar. Meski tidak mengikuti langsung penyelenggaraan PON, Immanuel bisa dengan mudah melihat keburukan PON Aceh-Sumut lewat media soial. 

"Masa masalah makanan aja bisa berantakan, padahal anggarannya terbilang besar untuk per porsinya. Jadi kalau menurutku memang kualitas Sumut-nya sih yang banyak makan," katanya.

"Amburadul di manajemen, juga amburadul di persoalan struktur panitia, dan volunteer.
Memang benar tuan rumahnya Sumut, tapi aku melihat Menporanya juga tidak ada hati untuk turun ke lapangan jauh sebelum acara PON," beber pegiat olahraga MMA Siantar itu.

Menurutnya, saat ini semua pihak saling lempar bola panas. Pemkot Medan lempar bola ke Pemprov, sementara Pemprov sudah dua kali ganti PJ Gubernur. "Bahkan Kadispora Sumut sempat-sempatnya daftar jadi calon bupati Batubara. Mana ada lagi hatinya untuk PON ini." 

Komentar lebih keras disampaikan oleh warga Sumut lainnya, Wira Setya. Menurutnya, karut-marut yang ada di PON sudah sangat memalukan dan sebaiknya dihentikan saja. 

"Setop saja lah. Toh sama saja (malu-maluin)," kata Wira.

"Menurutku, di sini korupsi itu asal mulanya," sambung Wira. 

Anggaran Mencapai Triliunan

PON XXI 2024 seharusnya menjadi kebanggaan warga Aceh dan Sumut. Sebab untuk kali pertama pekan olahraga nasional digelar di dua provinsi berbeda. PON Aceh-Sumut juga diketahui menjadi PON terbesar sepanjang sejarah dengan jumlah atlet peserta mencapai 13 ribu lebih. 

PON berlangsung sejak 9 September hingga 20 September 2024. Untuk pembangunan venue saja, kegiatan menghabiskan dana hingga mencapai 811 miliar rupiah. Untuk di Aceh saja, ada 18 venue yang dibangun, direhabilitasi dan direnovasi dengan nilai anggaran mencapai Rp 811 miliar. Venue ini berada di Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Pidie, dan Aceh Tengah. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) juga menggelontorkan dana Rp516 Miliar untuk PON XXI.

Menpora Dito Ariotedjo Minta Maaf

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat terkait masalah yang terjadi dalam penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Aceh-Sumatera Utara (Sumut).

"Ini memang saya harus mohon maaf mungkin ini ada koordinasi yang sangat besar dan agak delay waktunya," ujar Dito di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 12 September 2024.

Dito juga mengungkapkan fasilitas olahraga yang terletak di Aceh dan Sumut hampir sepenuhnya selesai. Namun, ia juga mengakui bahwa banyak akses menuju fasilitas-fasilitas tersebut yang masih dalam tahap penyelesaian.

"Tapi memang yang beredar di masyarakat ini kami melihat banyak sekali ada beberapa yang aksesnya yang belum selesai," ucap Dito. (Simak berita selengkapnya di sini).

Halaman
x|close