Pekerja Bank di Negara Ini Banyak yang Resign

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Agu 2024, 07:35
Deddy Setiawan
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Ilustrasi Kerja Ilustrasi Kerja (Istimewa)

Ntvnews.id, New Delhi - Bank-bank di India kini tengah merambah bisnis baru, didorong oleh lonjakan kredit nasional dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di negara tersebut.

Namun, tekanan untuk mencapai hasil telah menimbulkan dampak negatif, yaitu tingginya angka pengunduran diri di kalangan bankir, menciptakan fenomena turnover yang paling buruk dalam industri perbankan.

Dilansir dari Bloomberg, Jumat, 16 Agustus 2024, Diperkirakan, tingkat pergantian karyawan di sektor keuangan di India hampir dua kali lipat dari rata-rata global, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Jerman.

Baca Juga: Bank Indonesia Buka Lowongan Untuk Banyak Jurusan, Catat Tanggal dan Syaratnya

Khususnya di kalangan bankir junior, situasinya lebih memprihatinkan, dengan tingkat turnover di bank-bank swasta terbesar di India yang mencapai 50%.
"Alasannya beragam.

Pertumbuhan pesat di India telah memudahkan bankir pemula untuk mencari kenaikan gaji dengan berpindah-pindah perusahaan. Namun, banyak yang merasa mengundurkan diri adalah satu-satunya cara untuk maju karena terbatasnya pelatihan dan peluang karier," demikian laporan Strait Times yang dimuat Bloomberg.

Gaji untuk posisi senior di sektor perbankan India telah melonjak, hampir setara dengan Hong Kong dan Singapura. Namun, situasi ini berbanding terbalik dengan gaji karyawan tingkat bawah, memperlebar kesenjangan antara kaya dan miskin.

Karyawan junior juga mengeluhkan bahwa manajer tidak dipersiapkan dengan baik untuk menghadapi tantangan dalam sistem keuangan India saat ini.

Isu gender menambah hambatan lainnya. Perempuan di India, yang tingkat partisipasi kerjanya sudah termasuk rendah secara global, menghadapi kesulitan yang lebih besar untuk maju.

Baca Juga: Potret Suami Lakukan KDRT ke Istri Hingga Dibuang ke Hutan

Menurut data dari Aon, hanya satu dari 13 karyawan perempuan yang dipromosikan di sektor keuangan pada tahun 2023, dibandingkan dengan satu dari delapan karyawan laki-laki.

Hirarki sosial yang terkait dengan kasta dan garis keturunan juga memperburuk kesulitan ini.

Priya Agrawal, pendiri Yayasan Antarang, menyatakan bahwa peran di sektor keuangan adalah impian bagi banyak orang India. Namun, banyak yang merasa kesulitan untuk menembus "batas tak kasat mata" akibat status ekonomi mereka.

Di India, bahasa Inggris sering digunakan di lingkungan perusahaan, yang tidak umum di kalangan mayoritas penduduk, sehingga mereka yang tidak tumbuh di kota besar sering kali merasa dirugikan.

Selain itu, bank-bank sering kali menempatkan perekrutan junior dari sekolah non-elit dalam peran yang kurang menarik, seperti menjual produk di pom bensin atau bandara.

Tingginya angka turnover ini pada akhirnya merusak pengalaman pelanggan dan berpotensi merusak reputasi bank-bank di India. Mengurangi perpindahan karyawan junior menjadi prioritas utama.

Selama tahun fiskal lalu, tingkat turnover di Axis Bank turun menjadi 28,8 persen dari 34,8 persen. Penurunan serupa juga terjadi di Kotak Mahindra Bank dan HDFC Bank, yang membentuk gugus tugas untuk meningkatkan retensi dan melatih manajer.

Halaman
x|close