Waspada! Ini 4 Dampak Negatif Tidur di Waktu Maghrib Bagi Kesehatan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Sep 2024, 17:05
Adiansyah
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi tidur Ilustrasi tidur (Freepik/ jcomp)

Ntvnews.id, Jakarta - Tidur di waktu maghrib mungkin menjadi pantangan tersendiri bagi kebanyakan orang yang diyakini bisa mendatangkan kesialan.

Meski hal ini dianggap sebagai mitos belaka, namun faktanya tidur di waktu maghrib memang bikin tubuh terasa enggak enak, uring-uringan, gangguan mood, sampai sakit kepala.

Berikut ini adalah empat dampak negatif dari tidur di waktu maghrib yang perlu diketahui yang telah dilansir dari berbagai sumber.

Dampak Negatif Tidur di Waktu Maghrib

1. Disorientasi Waktu

Ilustrasi tidur <b>(Freepik)</b> Ilustrasi tidur (Freepik)

Tidur di waktu maghrib selama 1 atau 2 jam, kamu mungkin akan merasa kebingungan mengenai waktu.

Baca Juga: 

5 Manfaat Buah Anggur untuk Kesehatan, Salah Satunya Cegah Risiko Diabetes

Hal ini disebabkan oleh otak yang berusaha membuat tubuh tetap terjaga, padahal tubuh sebenarnya merasa belum cukup tidur.

Akibatnya, kamu bisa mengalami rasa gelisah dan kebingungan akibat perubahan pola tidur tersebut.

2. Sleep Inertia

Orang Tidur di Tempat Kerja <b>(Istimewa)</b> Orang Tidur di Tempat Kerja (Istimewa)

Sleep inertia adalah kondisi psikologis yang menyebabkan rasa lemas, kelelahan, pusing, dan mudah marah setelah bangun tidur.

Kondisi ini biasanya muncul ketika kamu tidur siang lebih dari 20 menit atau terbangun secara mendadak.

Para ahli merekomendasikan tidur siang selama 20 menit karena durasi ini tidak membuat kamu memasuki tidur dalam tahap REM.

Baca Juga: 

5 Manfaat Tidur Telanjang bagi Pria, Ternyata Bisa Tingkatkan Kesuburan

Jika tidur siang lebih lama, kamu akan memasuki tahap REM, dan bangun dari tahap ini dapat mengejutkan otak. Sleep inertia dapat bertahan cukup lama, mulai dari setengah jam hingga 4 jam.

Oleh karena itu, sebaiknya batasi tidur siang kamu tidak lebih dari 20 menit dan usahakan untuk bangun sebelum pukul 5 sore.

3. Perubahan Jam Sikardian Tubuh

Ilustrasi sedang tidur <b>(Pixabay)</b> Ilustrasi sedang tidur (Pixabay)

Tubuh manusia memiliki jam biologis yang mengatur waktu untuk tidur dan beraktivitas, serta mempengaruhi fungsi metabolisme dan organ-organ di dalam tubuh.

Di waktu maghrib, yang biasanya terjadi antara pukul 17.30 hingga 19.00, paru-paru berfungsi sekitar 17,6% lebih efektif dibandingkan dengan waktu lainnya.

Selain itu, otot-otot juga mengalami peningkatan kekuatan hingga 6%, meskipun Anda mungkin tidak menyadarinya.

Karena itu, waktu maghrib merupakan saat yang ideal untuk melakukan aktivitas seperti beribadah atau olahraga ringan, guna menjaga kesehatan dan meningkatkan ketaqwaan.

Namun, jika waktu tersebut digunakan untuk tidur, tubuh harus menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Otot-otot akan dipaksa untuk rileks dan paru-paru juga akan berfungsi lebih santai.

Jika tubuh tidak dapat beradaptasi dengan kondisi ini, kamu mungkin akan mengalami rasa pegal dan ketidaknyamanan.

4. Perubahan Hormon

Ilustrasi tidur <b>(Freepik/ jcomp)</b> Ilustrasi tidur (Freepik/ jcomp)

Jika kamu mengubah waktu tidur pada saat maghrib, maka produksi melatonin di tubuh juga akan terpengaruh. Ketika bangun dari tidur di waktu tersebut, tubuh belum sepenuhnya siap atau cukup berenergi untuk kembali beraktivitas, karena hormon melatonin masih terus diproduksi.

Perubahan ini yang tidak sesuai dengan pola alami tubuh dapat menyebabkan otak mendeteksi adanya ancaman dan kebutuhan untuk meningkatkan energi.

Sebagai respons, otak akan merangsang produksi hormon stres seperti adrenalin dan kortisol. Meskipun hormon-hormon ini dapat meningkatkan energi dan kewaspadaan, mereka juga dapat menimbulkan rasa cemas, gelisah, dan mudah marah.

Halaman
x|close